For companies whose business is closely related to the use of heavy equipment, such as mining, construction, quarry, logging companies and certain manufacturing industries, the existence of mechanics is vital for the sustainability of its business.
Without mechanics, business continuity will be hampered because the heavy equipment needed for production cannot work. or not working optimally
Unfortunately, the existence of mechanics is often considered a complement. Often the mechanics are left to work for years without ever participating in trainings. As a result, mechanics who rely solely on their experience often cannot overcome the various problems that arise.
Some companies that already have concern about improving mechanical competence, provide training for mechanics, whether with in-house training or training on heavy equipment dealers.
Many companies have a false understanding of mechanical competence. Mechanics are considered to rely solely on experience and training. Even like other professions, the mechanics of heavy equipment also has competency standards.
This competency standard varies depending on the standards applied by each brand of heavy equipment. Problems will begin to be felt when mechanics have to handle various types and brands of heavy equipment. This is where the importance of certification for a mechanic.
By having standard certification, mechanics have the standard ability to complete various jobs that are more or less the same. For example, in making engine repairs, mechanics can do their work even with engines with different brands and capacities.
In Indonesia, BNSP (National Professional Certification Agency) is a state institution that has the authority to issue various professional certifications, including heavy equipment mechanics.
In practice, BNSP appoints various Professional Certification Institutions (LSP) which are deemed feasible to carry out testing while providing competency certificates to heavy equipment mechanics for certain competencies in accordance with the Indonesian National Work Competency Standards (SKKNI).
On the other hand, many companies own heavy equipment that has various types of heavy equipment from various brands. These heavy equipment must be handled by a limited number of mechanics. Often one mechanic can handle several machines at once. In fact, we know that each machine has different characteristics.
Here a mechanical ability is needed to understand the characteristics of each heavy equipment along with how to do periodic maintenance and make repairs.
Some examples of LSPs who have been appointed to carry out competency tests and certify heavy equipment mechanics are LSP ABI (Indonesian Heavy Equipment Professional Certification Agency), https://www.lsp-abi.org and UT School, http: // www.utschool.sch.id.
There are many benefits obtained by the company that owns heavy equipment by certifying its mechanics, some of which, with mechanics with company certifications, can convince their customers that their products / services have been made by competent personnel, assisting the company in recruiting and developing competency-based human resources to improve HRD efficiency, and help companies in career development and remuneration systems.
Bagi perusahaan-perusahaan yang bisnisnya berkaitan erat dengan penggunaan alat berat, seperti perusahaan pertambangan, konstruksi, quarry, logging maupun beberapa industri manufaktur tertentu, keberadaan mekanik sangat vital untuk keberlangsungan bisnisnya.
Tanpa adanya mekanik, kelangsungan bisnis akan terhambat karena alat berat yang dibutuhkan untuk produksi tidak dapat bekerja. atau bekerja tidak maksimal
Sayangnya, keberadaan mekanik sering dianggap sebagai pelengkap. Seringkali terjadi mekanik dibiarkan bekerja bertahun-tahun tanpa pernah mengikuti training-training. Alhasil, mekanik-mekanik yang hanya mengandalkan pengalamannya sering tidak dapat mengatasi berbagai problem-problem yang timbul.
Sebagian perusahaan yang sudah memiliki kepedulian mengenai peningkatan kompetensi mekanik, memberikan training-training bagi mekaniknya, entah dengan in-house training maupun training-training pada dealer-dealer alat berat.
Di sisi lain, banyak perusahaan-perusahaan pemilik alat berat yang memiliki beragam jenis alat berat dari berbagai merek. Alat-alat berat ini harus ditangani oleh mekanik-mekanik yang terbatas jumlahnya. Seringkali satu orang mekanik bisa menangani beberapa alat berat sekaligus. Padahal, kita mengetahui setiap alat berat memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Di sini diperlukan kemampuan mekanik untuk memahami karakter-karakter masing-masing alat berat beserta cara melakukan maintenance berkala serta melakukan perbaikan-perbaikan.
Banyak perusahaan yang memiliki pemahaman yang keliru tentang kompetensi mekanik. Mekanik dianggap cukup mengandalkan pengalaman maupun training-training saja. Padahal seperti profesi-profesi lain, profesi mekanik alat berat pun memiliki standar kompetensi.
Standar kompetensi ini berbeda-beda bergantung pada standar yang diterapkan masing-masing merek alat berat. Masalah akan mulai dirasakan manakala mekanik harus menangani beragam jenis dan merek alat berat. Di sinilah pentingnya sertifikasi bagi seorang mekanik.
Dengan memiliki sertifikasi standar, mekanik memiliki kemampuan standar untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang kurang lebih sama. Misalnya, dalam melakukan perbaikan engine, mekanik dapat mengerjakan pekerjaannya sekalipun dengan engine yang berbeda-beda merek dan kapasitasnya.
Di Indonesia, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) adalah sebuah lembaga negara yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan sertifikasi berbagai profesi, termasuk mekanik alat berat.
Dalam prakteknya, BNSP menunjuk berbagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dianggap layak untuk melakukan pengujian sekaligus memberikan sertifikat kompetensi kepada mekanik-mekanik alat berat untuk kompetensi tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Beberapa contoh LSP yang telah ditunjuk untuk melakukan uji kompetensi dan memberikan sertifikasi bagi mekanik-mekanik alat berat adalah LSP ABI (Lembaga Sertifikasi Profesi Alat Berat Indonesia), https://www.lsp-abi.org dan UT School, http://www.utschool.sch.id.
Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan pemilik alat berat dengan melakukan sertifikasi mekanik-mekaniknya, beberapa di antaranya, dengan mekanik-mekanik yang bersertfikat perusahaan dapat meyakinkan customer-customernya bahwa produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten, membantu perusahaan dalam rekruitmen dan mengembangkan sumber daya manusia berbasis kompetensi guna meningkatkan efisiensi HRD, serta membantu perusahaan dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi.
