“Time is money”
Satu unit saja berhenti beroperasi beberapa jam, dapat menyebabkan kerugian puluhan juta.
Kecepatan dalam menerima resume/laporan maintenance memang menjadi salah satu tantangan, bagi perusahaan yang memiliki kegiatan operasional di berbagai site, seperti tambang, konstruksi, dan sebagainya. Jarak yang jauh dan area tersebar membuat level manajerial mungkin hanya dapat menerima kabar via whatsapp sebagai update kondisi hari ini. Masalah waktunya sedikit teratasi, namun laporan tidak terekam dengan rapi.
Dapat dibayangkan, jika proses pekerjaan tim di lapangan yang biasanya manual menggunakan kertas sehingga membutuhkan waktu berhari-hari agar laporan bisa diterima. Kini tim di lapangan dapat mengerjakan pekerjaannya menggunakan tablet. Sehingga tanpa menunggu group leader-nya mengumpulkan laporan seminggu sekali untuk dibawa ke pusat, kini setiap pekerjaan bisa ter-update setiap pekerjaan itu selesai.
Managerial level di pusat dapat memonitor pekerjaan apa yang terhambat, unit mana yang tidak produktif, langkah yang harus segera diambil untuk memperkecil kerugian, bahkan menghindari kerugian yang memungkinkan ada dengan langkah preventif yang dapat diambil sejak dini.
Mengubah proses kerja menjadi digital juga akan memudahkan dalam pencarian data hari-hari sebelumnya. Staff tidak lagi harus membuka gudang tumpukan kertas dan mencari data tersebut. Ketika ada masalah dan direksi butuh menelusuri data sebelumnya, data dapat dicari melalui sistem dengan mudah karena semua pekerjaan sudah terekam secara detail. Data pun lebih mudah dibaca karena ditampilkan secara analitik, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan berikutnya.
