“If you don’t understand how to run an efficient operation, new machinery will just give you new problems of operation and maintenance. The sure way to increase productivity is to better administrate man and machine.”
W. Edwards Deming
Heavy equipment plays a vital role in various jobs. So that heavy equipment remains reliable, it requires regular and planned maintenance. Without good maintenance, a heavy equipment is only a matter of time to experience various problems, from small to large.
But the busy life often makes the heavy equipment not well-maintained, so someone who is in charge of ensuring heavy equipment maintenance can be done on time. This is where the function of a Maintenance Planner is vital.
To become a Maintenance Planner, a person needs to have special requirements, because of the amount of responsibility he carries. The first requirement, a Maintenance Planner must have adequate knowledge of the technical aspects of various heavy equipment.
In some companies, a Maintenance Planner comes from a senior mechanical background that is rotated, although it does not rule out the possibility of coming from someone who has never been ‘helpful’.
But not only has adequate knowledge of technical equipment, a Maintenance Planner must also like to learn new things. As we know, the development of heavy equipment technology is very rapid. Various new technologies are applied to the latest heavy equipment, for which one’s basic knowledge is not enough to keep up with the technological advances.
Because of this, a Maintenance Planner must be able to communicate well with mechanics and other functions, such as spare parts and sales / marketing. And no less important, a Maintenance Planner must have good computer mastery because in his work, he will use many computer applications, not only standard applications such as Microsoft Excel, Word and Powerpoint and e-mail, but also various additional applications for example, software project management, including special software related to heavy equipment.
The routine task of a Maintenance Planner is to collect data on the condition of the machine. These data are obtained from routine checks at any time, through daily maintenance, routine service, until repair. These data are then combined with historical data on all the heavy equipment they have.
Sometimes this historical data does not exist or has not been well documented in the past. If it does not exist, it is the duty of a Maintenance Planner to collect these data and combine them into unit data that can be accessed easily at any time.
If a maintenance plan on one or several units cannot be implemented, for example spare parts are not yet available, many mechanics take leave, heavy equipment is used to pursue production targets or a heavy equipment experiences an emergency such as a fatal breakdown or accident.
This is where a Maintenance Planner must be able to coordinate well with various parties to adjust the maintenance schedule that has been prepared.
Alat berat memegang peranan vital pada berbagai pekerjaan. Supaya alat berat tetap handal diperlukan maintenance yang teratur dan terencana. Tanpa adanya maintenance yang baik, sebuah alat berat hanya tinggal menunggu waktu untuk mengalami berbagai permasalahan, dari kecil sampai besar.
Namun kesibukan yang ada seringkali membuat alat berat tidak terpelihara dengan baik, sehingga diperlukan seseorang yang bertugas untuk memastikan maintenance alat berat bisa dilakukan tepat waktu. Disinilah fungsi seorang Maintenance Planner sangat vital.
Untuk menjadi seorang Maintenance Planner, seseorang perlu memiliki persyaratan khusus, karena besarnya tanggung jawab yang diembannya. Persyaratan pertama, seorang Maintenance Planner harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai aspek teknikal berbagai alat berat.
Pada beberapa perusahaan, seorang Maintenance Planner berasal dari latar belakang mekanik senior yang dirotasi, walaupun tidak menutup kemungkinan berasal dari seorang yang tidak pernah ‘ngolong’.
Namun tidak hanya memiliki pengetahuan memadai mengenai teknikal alat berat, seorang Maintenance Planner juga harus suka mempelajari berbagai hal baru. Seperti kita ketahui, perkembangan teknologi alat berat sangat pesat. Berbagai teknologi baru diterapkan pada alat-alat berat keluaran terbaru, untuk itu pengetahuan dasar seseorang tidaklah cukup untuk mengikuti berbagai kemajuan teknologi itu.
Karena hal ini juga, seorang Maintenance Planner harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan mekanik maupun fungsi-fungsi lain, misalnya spare part maupun sales/marketing. Dan tidak kalah penting, seorang Maintenance Planner harus memiliki penguasaan komputer yang baik karena dalam pekerjaannya, ia akan banyak menggunakan berbagai aplikasi komputer, bukan saja aplikasi-aplikasi standar seperti Microsoft Excel, Word dan Powerpoint serta email, namun juga berbagai aplikasi tambahan misalnya, software project management, termasuk software-software khusus yang berkaitan dengan alat berat.
Tugas rutin seorang Maintenance Planner adalah mengumpulkan data kondisi alat berat. Data-data ini diperoleh dari pengecekan rutin setiap saat, melalui daily maintenance, service rutin, sampai dengan repair. Data-data ini kemudian digabungkan dengan data historis semua alat berat yang dimiliki.
Terkadang data historis ini tidak ada atau tidak terdokumentasi dengan baik di masa lalu. Bila tidak ada, menjadi tugas seorang Maintenance Planner untuk mengumpulkan data-data ini dan menggabungkannya menjadi data-data unit yang bisa diakses dengan mudah kapanpun.
Jika sebuah rencana maintenance pada satu atau beberapa unit tidak bisa terlaksana, misalnya spare part belum tersedia, banyak mekanik yang mengambil cuti, alat berat digunakan untuk mengejar target produksi atau suatu alat berat mengalami kondisi darurat misalnya mengalami breakdown yang fatal atau accident.
Disinilah seorang Maintenance Planner harus bisa berkordinasi dengan baik dengan berbagai pihak untuk menyesuaikan jadwal maintenance yang sudah disusun.
sc: equipina